Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu. Perbedaan nilai dan persepsi. Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. 0908201.pdf - ANALISIS LAYOUT PROSES PRODUKSI BUKU TULIS DI PT. Pengertian Layout dan Perencanaan Layout Tata letak/ layout dipakai untuk menunjukkan pengaturan pabrik. OPTIMASI PERENCANAAN LAYOUT PRODUKSI PEMBUATAN. PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN.pdf - 0 downloads.
1 JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005: PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Great River International Oleh Hastoni dan Toni Andrianto Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor ABSTRAKSI Dalam sistem informasi akuntansi terdapat bermacam-macam aktivitas yang berkaitan dengan siklus pemrosesan transaksi.
Salah satu siklus pemrosesan transaksi adalah siklus produksi. Great River International kegiatan siklus produksi bertujuan untuk mengubah bahan baku yang berupa cotton, fiber fill, spandek, dan lace menjadi produk yang berupa pakaian dalam wanita. Pelaksanaan siklus produksi yang dilakukan digunakan dokumen dan catatan yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan siklus produksi yang dilakukan. Keywords: Siklus Produksi PENDAHULUAN Untuk menghasilkan produk yang bermutu diperlukan adanya sistem yang membantu dalam menjalankan suatu kegiatan usaha. Yaitu sistem informasi yang dapat memberikan kemudahan dalam menjalankan kegiatan proses produksi. Dalam melakukan proses produksi, semua proses yang dilakukan mulai dari menyiapkan bahan baku untuk diolah sampai menghasilkan barang jadi yang disimpan sementara digudang dan akan berlangsung terus-menerus sehingga membentuk satu siklus yang dinamakan siklus produksi.
Adapun tujuan utama dari siklus produksi adalah untuk mempermudah dalam proses pelaksanaan produksi dari bahan baku menjadi produk jadi. Tujuan utama dari siklus produksi adalah untuk mempermudah perubahan bahan baku menjadi produk jadi. Selain itu siklus produksi bertujuan untuk menjaga tingkat mutu produk, karena dalam siklus produksi mencakup fungsi-fungsi perencanaan dan pengedalian produksi, pengolahan bahan baku, penyelesaian dan transfer barang jadi. Apabila fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan dengan benar maka akan menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan keinginnan perusahaan maupun pelanggan. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriftif, yaitu menguraikan dan menggambarkan dari data yang telah diperoleh mengenai kegiatan yang berhubungan dengan penerapan sistem dan prosedur produksi secara tepat dan keseluruhan. Peninjauan lapangan. Observasi yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan terhadap kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan sistem dan prosedur produksi.
Wawancara, yaitu metode pengumpulan data dan informasi 2 HASTONI dan ANDRIANTO, Penerapan Sistem dan Prosedur Produksi melalui komonukasi antara peninjau dan pihak perusahaan. Peninjauan Kepustakaan Melakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca dan mencari buku-buku atau literature yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada penelitian ini. Kemudian data yang diperoleh dilakukan pengolahan dengan menggunakan data kualitatif. Hal ini diperlukan untuk dapat mengambil kesimpulan apakah sistem dan prosedur yang diterapkan oleh perusahan sudah benar atau belum, karena dari kesalahan sistem dan prosedur akan mempengaruhi kegiatan produksi dan akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Pelaksanaan Siklus Produksi pada PT Great River International. Dalam pelaksanaan siklus produksi pada PT Great River International digunakan berbagai dokumen dan catatan yang digunakan untuk membantu dan memudahkan kegiatan proses produksi. Dokumen yang terkait dengan pelaksanaan siklus produksi pada PT Great River International adalah sebagai berikut: 1. Deskription Deskription merupakan dokumen yang berisi tentang rincian spesifikasi produk yang akan digunakan. Dokumen ini didapat dari pelanggan dan dijadikan pedoman pada bagian produksi. Commision Card Commision Card merupakan rencana produksi untuk enam bulan kedepan yang berisi style, kuantitas, warna produk.
Dokumen ini dibuat oleh bagian PPC sebanyak lima rangkap dan di berikan kepada bagian RMWH, Produksi, Accounting, dan Purchasing. Weekly Cutting Plan Weekly Cutting Plan merupakan rencana produksi mingguan untuk bagian cuuting. Dokumen dibuat oleh bagian PPC dan di berikan kepada bagian RMWH, dan bagian produksi.
Material Request Material Request merupakan dokumen permintaan bahan baku yang dibuat untuk menggambarkan keperluan bahan yang akan dipakai dalam proses produksi. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian PPC dan diberikan masingmasing satu rangkap ke bagian RMWH, produksi, accounting, dan purchasing. Red Commision Paper Red Commision Paper adalah daftar bahan baku dan bahan pembantu yang akan digunakan dalam operasi produksi. Dokumen ini dikeluarkan oleh bagian RMWH dan diberikan ke bagian produksi dan purchasing. J Voucher J Voucher merupakan bon pengiriman material dari bagian RMWH ke bagian produksi. Dokumen dibuat oleh bagian RMWH dan diberikan ke bagian produksi dan accounting.
Cutting Finish Cutting Finish adalah dokumen yang digunakan untuk melaporkan bahwa bahan baku telah melalui proses cutting dan siap untuk dikirim ke bagian produksi sewing. Dokumen ini dibuat oleh bagian produksi dan diberikan pada bagian PPC dan accounting. Input Plan Input Plan merupakan rencana produksi untuk bagian sewing. Dokumen ini dibuat oleh bagian PPC berdasarkan cutting finish dan diberikan ke bagian produksi. Machine Setting Request.
Machine Setting Request adalah form permintaan mesin jahit dari bagian sewing ke bagian mekanik. Urutan mesin yang diminta berdasarkan pada description. Job Ticket Job ticket merupakan kartu jam kerja yang digunakan bagian sewing. Yang berisi waktu pengerjaan produk per operasi jahitan. Dokumen ini dibuat oleh bagian produksi dan diberikan ke bagian PPC dan accounting.
100 3 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 2, Oktober Estimasi Output Estimasi Output merupakan rencana batas waktu penyelesaian produk.
![]()
Estimasi output dibuat oleh bagian PPC dan diberikan ke bagian produksi dan FGWH. Chek List Check list adalah merupakan dokumen yang digunakan untuk menghitung barang jadi yang telah dikirim ke FGWH.
Dokumen ini dibuat oleh bagian produksi dan diberikan ke bagian FGWH. Receiving Note Receiving Note merupakan bukti penerimaan produk jadi di bagian FGWH. Dokumen ini dibuat oleh bagian FGWH dan diberikan ke bagian PPC dan accounting. Position of stock report Position of stock report adalah laporan stock barang jadi yang dibuat oleh bagian FGWH.
Pengendalian Intern yang diterapkan oleh PT. Great River International. Siklus produksi merupakan serangkaian kegiatan utama dalam perusahaan manufaktur.
Aktivitas-aktivitas siklus produksi pada PT Great River International divisi Ladies Underwear (Triumph) meliputi perncanaan produksi, mendapat dan mengelola bahan baku, mengawali proses produksi, melaksanakan operasi produksi, mengumpulkan biaya dalam proses, serta menyelesaikan dan mentransfer barang jadi. Semua aktivitas itu dilakukan guna tercapainya tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh laba dengan tingkat efisien yang diharapkan dan direncanakan. Secara umum peranan siklus produksi sangat berpengaruh terhadap kegiatan proses produksi, untuk mendapatkan hasil yang diharapkan maka perusahaan melakukan pengendalian terhadap kegiatan produksi, yang diantaranya sebagai berikut: 1. Pengendalian dan perencanaan waktu pelaksanaan siklus produksi Dalam pelaksanaan prosedur ini bagian PPC berperan untuk merencanakan dan mengontrol jalannya proses produksi dari awal sampai akhir, sedangkan bagian RMWH bertugas mendistribusikan bahan baku kebagian produksi tepat waktu, dan bagian produksi mempunyai peranan yang paling penting, karena bagian ini berperan untuk memastikan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Pengendalian dan perencanaan jumlah tenaga dan mesin yang akan digunakan dalam proses produksi.
Pengendalian ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk dapat dihasilkan dengan jumlah tenaga dan mesin yang sesuai tanpa adanya penyimpangan. Pelaksanaan prosedur ini didasarkan pada artikel Deskription yang diterima dari pelanggan, dimana pada dokumen tersebut berisi petunjuk operasional mesin yang akan digunakan untuk menghasilkan produk yang dipesan. Perencanaan dan pengendalian bahan baku Prosedur ini bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang dipakai dalam proses produksi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pada pelaksanaan prosedur ini bagian purchasing berperan sebagai penyedia bahan baku yang akan dipakai dalam proses produksi, sedangkan bagian RMWH (Raw Material Ware House) berperan dalam mendistribusikan bahan baku yang akan dipakai dalam operasi produksi, dan bagian produksi berperan dalam mengendalikan operasi produksi guna meminimisasi tingkat kerusakan yang menyebabkan bertambahnya jumlah bahan baku yang digunakan. Berikut ini data mengenai standar penggunaan bahan baku pada divisi Ladies Underwear (Triumph): 101 4 HASTONI dan ANDRIANTO, Penerapan Sistem dan Prosedur Produksi Tabel 1. Standar Penggunaan Bahan Baku (Per 100 pieces) NO Bahan Baku Kuantitas 1 Cotton 4.8 m 2 Fiber Fill 4.0 m 3 Spandek 3.7 m 4 Mikro Fibre 4.8 m 5 Lace 2.5 m 4.
Dokumentasi Produksi Dokumentasi produksi merupakan catatan mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan selama proses produksi. Dengan adanya dokumentasi maka diharapkan kegiatan proses produksi dapat dilaksanakan lebih mudah dan sebagai alat untuk menelusuri titik kesalahan yang terjadi. Apabila suatu kesalahan ditemukan dan sifatnya merugikan perusahaan yang disebabkan oleh kelalaian operator yang tidak menjalankan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahan, karyawan yang bersangkutan dapat dikenai sanksi yang berupa surat peringatan. Dengan adanya sanksi yang diberikan untuk kesalahan yang dilakukan oleh karyawan diharapkan semua karyawan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan.
Berikut diberikan data jumlah produksi yang dihasilkan divisi ladies underwear (triumph) periode januari 2005 sampai dengan juni Tabel 2. Jumlah Produksi Periode januari juni 2005 (Dalam Pieces) NO Bulan Kuantitas 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Berdasarkan data perencanaan standar bahan baku dan data jumlah mengenai jumlah produksi periode januari sampai dengan juni 2005 yang telah diberikan. Dapat dihitung jumlah standar penggunaan bahan baku periode januari sampai dengan juni Berikut diberikan data mengenai standar penggunaan bahan baku dari periode januari sampai dengan juni 2005 Tabel 3.
Jumlah Standar Penggunaan Bahan Baku Periode Januari Juni 2005 (Satuan Meter) Bulan Cotton Fiber Fill Spandek Mikro Fibre Lace Januari,00 Februari,00 Maret,13 April,38 Mei,50 Juni,25 Untuk mengetahui tingkat penyimpangan penggunaan bahan baku pada divisi ladies underwear (triumph), berikut diberikan data mengenai jumlah pemakaian bahan baku yang sesungguhnya untuk periode januari 2005 sampai dengan juni Data mengenai jumlah actual disajikan dalam table berikut: 102 5 Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 2, Oktober 2005 Tabel 4.
Jumlah Aktual Penggunaan Bahan Baku Periode Januari 2005 Juni 2005 (Satuan Meter) Bulan Cotton Fiber Fill Spandek Mikro Fibre Lace Januari Februari Maret April Mei Juni Sumber PT. Great River International;2005 Dari data-data diatas dapat dicari tingkat presentase penyimpangan penggunaan masing-masing bahan baku yang digunakan dalam kegiatan siklus produksi pada divisi ladies underwear (triumph) periode januari 2005 sampai dengan juni Data mengenai Penyimpangan penggunaan masing-masing bahan baku yang digunakan dalam pelaksanaan siklus produksi disajikan dalam table sebagai berikut: Tabel 5.
F-18 pada Farnborough Airshow 2008 F/A-18 Hornet buatan (kini menyatu ke dalam ) adalah pesawat tempur yang dapat dioperasikan dari dan ke di segala cuaca, dirancang untuk dapat dan (F/A adalah inisial untuk fighter (tempur) dan attack (serang)). F/A-18 adalah turunan dari pada dasawarsa 1970-an untuk digunakan oleh dan. Hornet juga digunakan oleh angkatan udara di beberapa negara. Pesawat ini telah menjadi pesawat peraga dirgantara bagi Skuadron Peraga Terbang Angkatan Laut Amerika Serikat, Blue Angels, sejak tahun 1986.
Hornet berperan sebagai pesawat tempur pengawal, dan. Keserbagunaan dan keandalannya telah membuktikannya menjadi aset bernilai pada sebuah kapal induk, meskipun ia dikritik karena kelemahannya dalam hal jelajah dan daya muat dibandingkan dengan yang dimiliki pesawat-pesawat mutakhir pendahulunya, seperti dalam hal peran tempur dan serang-tempur, dan dan dalam hal peran serang. F/A-18 Hornet menjadi dasar bagi pengembangan, yakni pesawat tempur rancang-ulang F/A-18 yang lebih besar dan evolusioner.
Dibandingkan dengan Hornet, Super Hornet berukuran lebih besar, lebih berat, dan terdapat perbaikan dalam hal daya jelajah dan daya muatnya. F/A-18E/F mulanya diusulkan sebagai alternatif bagi pesawat tempur yang sama sekali baru untuk menggantikan pesawat serang yang masih bertugas seperti A-6.
Varian yang lebih besar juga diarahkan untuk menggantikan F-14 Tomcat yang sudah hampir uzur, dengan demikian dapat saling berganti-tugas dengan Hornet di Angkatan Laut Amerika Serikat, dan bertugas pada rentang peran yang lebih luas meliputi pengisian bahan bakar di udara, dan anjungan pengacau kelistrikan ( electronic jamming platform). Daftar isi. Pengembangan Asal mula Pengembangan F/A-18 adalah hasil dari Program Percobaan Tempur-Serang Angkatan Laut Amerika Serikat untuk mendapatkan pesawat tempur serbaguna untuk menggantikan, dan sebagai pelengkap bagi., yang kelak menjadi Kepala ( NAVAIR), adalah pendukung utama VFAX guna melawan pembangkang kuat dari banyak perwira Angkatan Laut, termasuk Laksamana Madya, wakil kepala operasi angkatan laut untuk peperangan udara - penerbang kelas tertinggi di angkatan laut. Dikembangkan menjadi F/A-18 yang mampu dioperasikan dari dan ke. Pada bulan Agustus 1973, Kongres Amerika Serikat memerintah Angkatan Laut untuk mencarikan alternatif murah bagi F-14.
Mengusulkan pesawat F-14 yang disederhanakan dan diberi nama F-14X, sedangkan mengusulkan varian angkatan laut, kedua-duanya hampir semahal F-14. Pada musim panas itu, memerintahkan Angkatan Laut untuk memberi penilaian pesawat pesaing di Angkatan Udara Amerika Serikat ( LWF), dan. Kompetisi Angkatan Udara mensyaratkan pesawat tempur siang-hari tanpa kemampuan menyerang. Pada bulan Mei 1974, Komite Pelayanan Militer Dalam Negeri mengalihkan dana sebesar $34 juta dari program VFAX ke program baru, yaitu ( NACF), dimaksudkan untuk membuat penggunaan maksimum teknologi untuk program LWF.
Perancangan ulang YF-17 Meskipun YF-16 memenangi kompetisi LWF, Angkatan Laut Amerika Serikat merasa ragu bahwa sebuah pesawat bermesin tunggal dan dengan gir pendaratan yang sempit, dapat dengan mudah dan ekonomis diterapkan pada kapal induk. Angkatan Laut juga menolak mengadopsi turunan F-16. Angkatan Laut berupaya dan berjaya memenangi izin untuk mengembangkan sebuah pesawat berdasarkan YF-17. Karena LWF tidak memiliki persyaratan rancangan yang sama dengan VFAX, Angkatan Laut meminta McDonnell Douglas dan Northrop untuk merancang pesawat baru yang tidak berbeda jauh dengan konfigurasi dan prinsip desain YF-17. Pesawat baru ini, yakni F-18, tidak memiliki dimensi inti atau struktur primer yang sama dengan YF-17. Sekretaris Angkatan Laut, W.
Graham Claytor, pada 1 Maret 1977 mengumumkan bahwa pesawat ini akan bernama 'Hornet'. F/A-18 dipasang pada katapel pada dek penerbangan Northrop telah menyertakan bantuan McDonnell Douglas sebagai kontraktor sekunder dari proposal NACF, untuk memanfaatkan pengalaman ekstensif terdahulu dalam pembuatan pesawat tempur peruntukan kapal induk, termasuk F-4 Phantom II yang sangat sukses. Pada projek F-18, dua perusahaan itu setuju untuk membagi dua pengerjaan, di mana tugas McDonnell Douglas adalah melengkapkan perakitan akhir, setara dengan 20% pengerjaan. McDonnell Douglas membuat sayap, penstabil, dan badan pesawat bagian depan; Northrop membuat badan pesawat bagian tengah dan belakang, dan penstabil vertikal. McDonnell Douglas adalah kontraktor utama bagi versi Angkatan Laut. Northrop menjadi kontraktor utama dan mengambil alih perakitan akhir bagi F-18L versi landas pacu di darat, di mana Northrop berharap menjual untuk tujuan pasar ekspor.
F-18, mulanya dikenal sebagai McDonnell Douglas Model 267, dimodifikasi secara drastis dari YF-17, di mana konfigurasi dasarnya masih dipertahankan. Untuk penugasan di kapal induk, kerangka pesawat, cantelan pengangkut senjata, dan pengait penangkap diperkuat; sayap yang dapat melipat dan kaitan katapel disertakan; dan gir pendaratan diperlebar. Untuk memenuhi persyaratan jelajah dan cadangan Angkatan Laut, McDonnell memperbesar daya muat bahan bakar sebanyak 2.020 kg, dengan perluasan sirip belakang dan penambahan 363 liter bahan bakar di tiap-tiap sayap (sayap YF-17 tidak berbahan bakar). Yang paling mudah terlihat, 'tonjolan' ditambahkan pada tepi depan sayap dan penstabil untuk mencegah debaran yang ditemukan pada penstabil F-15.
Sayap dan penstabil diperluas, badan pesawat bagian belakang diperlebar sebesar 102 mm, dan mesin dimiringkan ke luar pada bagian depannya. Perubahan ini menambah 4.540 kg pada bobot kotor, menjadikannya seberat 16.800 kg. Sistem kendali berbantuan komputer pada YF-17 diganti dengan sistem fly-by-wire yang sepenuhnya digital dengan perulangan ganda-empat, yang pertama dipasang pada pesawat tempur produksi.
Perencanaan semula mendapatkan 780 buah dari tiga model yang berhubungan dekat: pesawat tempur satu kursi F-18A dan pesawat serang darat A-18A, hanya berbeda dalam avioniknya, dan TF-18A dua kursi, yang mempertahankan kemampuan misi penuh F-18, kecuali dengan daya muat bahan bakar yang dikurangi. Dengan perancangan ulang stasiun penyimpanan dan perbaikan avionik dan tampilan layar serbaguna, adalah menjadi mungkin untuk memadukan A-18A dan F-18A ke dalam satu pesawat. Sejak tahun 1980, pesawat ini disebut sebagai F/A-18A, dan rancangannya pertama diluncurkan pada 1 April 1984. TF-18A dirancang ulang menjadi F/A-18B. F-18L dari Northrop. F-18 wire landing di kapal induk.
Northrop mengembangkan F-18L sebagai pesawat yang berpotensi ekspor. Karena F-18L tidak diperkuat untuk mampu bertugas di kapal induk, ia diharapkan untuk berkinerja lebih ringan dan lebih baik, dan menjadi pesaing berat, kemudian ditawarkan ke negara-negara sekutu Amerika.
Bobot kotor maksimum F-18L adalah 3.490 kg, hampir 30% lebih ringan daripada F/A-18A, karena gir pendaratan yang lebih ringan, mekanisme sayap lipat dihilangkan, ketebalan di beberapa area pesawat dikurangi, daya muat bahan bakar dikurangi. Meskipun pesawat ini memelihara pengait penangkap yang diperingan, perbedaan bagian luar yang paling jelas terlihat adalah penghilangan 'tonjolan' di tepi depan sayap dan penstabil.
Pesawat ini masih memelihara 71% kesamaan dengan F/A-18 menurut bobot komponennya, dan 90% sistem bernilai tinggi, termasuk avionik, radar, dan rangkaian ECM, meskipun ada beberapa pilihan yang ditawarkan. Berbeda dengan F/A-18, F-18L tidak menyertakan bahan bakar di sayapnya dan kekurangan stasiun senjata di pipa masuknya. Pesawat ini memiliki tiga penyangga di bawah masing-masing sayap. Kemitraan antara McDonnell Douglas dan Northrop memanas ketika persaingan ekspor dua model itu dimulai. Northrop merasa bahwa McDonnell Douglas menempatkan F/A-18 pada persaingan langsung dengan F-18L.
Pada bulan Oktober 1979, Northrop mengajukan gugatan hukum bahwa McDonnell menggunakan teknologi Northrop yang sebelumnya diperuntukan bagi F-18L untuk tujuan ekspor sehingga dianggap melanggar perjanjian, dan meminta penangguhan ekspor Hornet melalui McDonnell Douglas. Kasus ini diselesaikan pada tahun 1985 ketika McDonnell setuju membayar kepada Northrop sebesar $ 50 juta untuk memenuhi hak pengembangan pesawat, tanpa mengakui kesalahan.
Segera setelah itu Northrop menghentikan pengerjaan F-18L, dan sebagian besar pesanan direbut oleh F-16 atau F/A-18. Menuju produksi. F/A-18 milik Angkatan Laut Amerika Serikat pada sebuah misi Operation Enduring Freedom pada tahun 2002 Selama uji terbang, tonjolan pada tepi depan penstabil disertakan, dan celah antara ( LEX) dan badan pesawat ditambahkan. Celah-celah, yang disebut 'pelepasan udara lapisan perbatasan' ( boundary layer air discharge) (BLAD), mengendalikan pusaran-pusaran yang dihasilkan oleh LEX dan memberikan udara bersih kepada penstabil vertikal pada sudut serang yang besar, tetapi mereka juga menghasilkan sejumlah besar geseran yang merugikan, memperburuk masalah jelajah F/A-18 yang tidak memadai. McDonnell mengisi 80% celah, meninggalkan celah yang kecil pada dari asupan mesin.
Ini menjadi pemicu awal masalah dengan keretakan yang melelahkan yang muncul pada penstabil vertikal karena muatan aerodinamis yang ekstrem, hasilnya adalah pemarkiran singkat pada tahun 1984 hingga penstabil selesai diperkuat. Sejak Mei 1988, penadah vertikal kecil ditambahkan pada puncak tiap-tiap LEX untuk memperluas pusaran dan mengarahkannya supaya menjauhi penstabil vertikal. Ini juga memberikan perbaikan kecil dalam hal keterkendalian sebagai dampak samping. F/A-18 versi dini bermasalah dengan laju goncang yang tidak memadai, diperuncing oleh kekakuan sayap yang tidak memadai, terkhusus dengan muatan persenjataan di bawah sayap yang berat.
Produksi pertama F/A-18A terbang pada 12 April 1980. Setelah produksi berjalan sebanyak 380 unit F/A-18A (termasuk sembilan diberikan kepada pengembangan sistem penerbangan), pembuatan pesawat ini beralih pada versi F/A-18C sejak September 1987. Sebuah Hornet menampilkan aksi panjat dengan g yang besar pada sebuah pameran dirgantara. Sudut serang yang besar menyebabkan terbentuknya yang kuat di tepi depan perluasan. F/A-18 adalah pesawat yang memiliki mesin kembar, sayap tengah, dan dapat menjalani berbagai misi taktis.
Pesawat ini sangat lincah, sebagai dampak dari rasio dorongan-terhadap-bobot pesawat yang baik, sistem kendali digital, dan perluasan tepi depan ( leading edge extensions) (LEX). LEX memungkinkan Hornet untuk tetap dapat dikendalikan pada yang besar.
Ini karena LEX menghasilkan pusaran yang kuat di atas sayap, menghasilkan aliran udara yang bergolak di atas sayap, dan dengan demikian menunda atau menghilangkan pemisahan aerodinamis yang bertanggung jawab bagi kehilangan keefektifan permukaan aerodinamika ( stall), memungkinkan sayap Hornet menghasilkan gaya angkat yang besarnya beberapa kali bobot pesawat, meskipun pada sudut serang yang besar. Oleh karena itu, Hornet mampu berbalik pada putaran yang ekstrem dengan rentang laju yang variatif. Penstabil vertikal miring adalah unsur desain pembeda lainnya, dan di antara karakteristik desain lainnya yang memungkinkan kemampuan sudut serang besar pada Hornet adalah penstabil horizontal yang diperbesar, penutup tepi trailing yang diperbesar yang beroperasi sebagai, yang besar dan panjang, dan pemprograman komputer kendali terbang yang melipatgandakan pergerakan tiap-tiap paras kendali pada laju rendah dan memindahkan kemudi vertikal, bukan sekadar ke kiri dan ke kanan.
Selimut kinerja sudut serang normal pada Hornet diletakkan untuk pengujian menyeluruh dan perbaikan pada NASA F-18 ( HARV). NASA menggunakan F-18 HARV untuk memeragakan karakteristik penanganan terbang pada sudut serang yang besar, yakni 65-70 derajat menggunakan baling-baling pemvektor daya dorong. Penstabil F/A-18 juga digunakan sebagai kanard pada milik NASA. F/A-18 Hornet in flight (Note condensation). Hornet adalah salah satu pesawat terdini yang sangat banyak memanfaatkan, di mana pada switch suatu tombol memungkinkan pilot mengendalikan kinerja tempur atau serang-darat atau kedua-duanya.
Kemampuan 'pengganda kekuatan' ini memberikan komandan operasi keluwesan yang lebih baik dalam hal pengendalian pesawat taktis pada suatu skenario perang yang berubah-ubah dengan cepat. Inilah pesawat tempur angkatan laut yang memadukan bus avionik multipleks digital, yang memungkinkan perbaruan dengan mudah. Evolusi desain Pada dasawarsa 1990-an, Angkatan Laut Amerika Serikat merasa perlu untuk mengganti pesawat-pesawat tempurnya yang sudah mulai uzur, seperti, dan, tanpa memerlukan pengembangan yang wajar. Untuk menjawab kekurangan ini, Angkatan Laut mengembangkan. Meskipun perancangannya serupa, Super Hornet bukanlah perbaikan dari F/A-18 Hornet, melainkan pesawat berkerangka lebih besar yang memanfaatkan konsep desain Hornet.
Hornet dan Super Hornet bertugas dengan peran yang saling mengisi di dalam cadangan kapal induk Amerika Serikat, hingga dapat dioperasikannya, yang akan menggantikan F/A-18A-D Hornet. Operator.
Pengisian bahan bakar F/A-18 Hornet Data dari U.S. Navy fact file, Aerospaceweb Ciri-ciri umum.
Kru: F/A-18C: 1, F/A-18D: 2 (pilot and weapons system officer). Panjang: 56 ft (17.1 m).: 40 ft (12.3 m). Tinggi: 15 ft 4 in (4.7 m). Luas sayap: 400 ft² (38 m²).: 65A005 mod root, 65A003.5 mod tip. Berat kosong: 24,700 (11,200 kg). Berat isi: 37,150 lb (16,850 kg). Berat maksimum saat lepas landas: 51,550 lb (23,400 kg).
Mesin: 2 × -GE-402. Dorongan kering: 11,000 (48.9 kN) masing-masing.
Dorongan dengan: 17,750 lbf (79.2 kN) masing-masing. F-18 Finlandia. SUU-42A/A dispenser pod and pod or. (ECM) pod or. (US Navy only), to be replace by or.
(USMC, Royal Australian Air Force, Spanish Air Force, and Finnish Air Force only) or. up to 3× 330 Sargent Fletcher for ferry flight or extended range/loitering time. Avionik.
radar. (Remotely Operated Video Enhanced Receiver) antenna for use by 's F/A-18C strike fighter squadrons Lihat pula Pengembangan yang berhubungan. Pesawat sebanding dalam peran, konfigurasi, dan era. Album. Jenkins 2000, hal. Angkatan Laut Amerika Serikat. Diakses pada: 12 Desember 2008.
^ Federasi Ilmuwan Amerika. Diakses pada: 4 Juli 2008. Kesalahan pengutipan: Tanda tidak sah; nama 'FedAmSci' didefinisikan berulang dengan isi berbeda. Angkatan Laut Amerika Serikat, 28 Februari 2006. Diakses pada: 4 Juli 2008. Kelly, Orr. Hornet: Kisah bagian Dalam F/A-18.
Novato, Kalifornia: Presido Press, 1990. ^ Jenkins 2000, hal 19–21. ^ Angkatan Laut Amerika Serikat. Diakses pada: 4 Juli 2008. ^ Jenkins 2000, hal.
Baugher, Joe (17 April 2000). Diakses tanggal 24 April 2010. ^ Jenkins 2000, pp. Jenkins 2000, hal. Retrieved: 17 March 2007. Pusat Penelitian Penerbangan NASA/Dryden.
Diakses pada: 1 November 2009. Aerospaceweb.org.
Retrieved: 12 October 2009.
Comments are closed.
|
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |